![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3-2HHSCl__QkgqsqAp3aMSa4N1KAYeAblf-wI4S0EcCJ8QoHKqeFNatBWmrBLfn6_DjJGA2b_pWRQp0Ii-2gltWPts9wIV2-99SWW4frKj7cD26OcpDc_afaqdzoiJo_8OfPaH6p3YTI/s200/PicTone-0172.jpg)
Koki n Qoqi nyobain deh sotonya sekitar jam 17.30 WIB, ternyata pilihannya tinggal sedikit (daging n lidah aja) mestinya ada paru, jantung, lidah, daging, dan perkedel. Ya sudah, kita beli masing-masing 1 potong. Untuk daging, sepotongnya 6000, kalau lidah sepotongnya 5ooo.
Sotonya bisa dikatakan sepi isi, hanya kuah dan daging, paling-paling cuma ditaburi daun bawang aja. Yang mengejutkan adalah kuahnya itu loh, seember jgagagag (banyak bener dikasihnya).
setelah dipotong-potong dagingnya dan dibungkus, trus kita bayar deh, total 11ribu (tanpa nasi).
Masalah rasa??? Okeh kita coba sruput kuahnya. Siap? Hmm, menurut Qoqi biasa aja, tapi kalau menurut Koki rasanya emang enggak spesial tapi lumayan dibandingkan soto-soto lain yang pernah dicoba di Bogor Raya ini (kecuali Soto Jakarta yang ada di depan Klinik Bolkin Sindang Barang, Bogor) . Menurut Koki, rasanya ngak berlebihan walau tetap dapat kesan gurihnya tapi emang ngak spesial. Justru kalau menurut Koki, yang spesial dagingnya. dagingnya besar dan empuk serta juicy ditambah lagi benar-benar daging (tanpa lemak) bukan daging pinggiran atau campur tetelan dan sebagainya. Lidahnya juga enak, ngak bau dan lembut, ngak berkesan menjijikan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCy1ccVBxAucqVRzb0Lz0COVRVHGbsXOTyIZTkLIkYgnbyljflTryzcVX57dKufHBHIgGikTRKwZENsZjtOIf0xf6HTaJG7AaO4NY31XVYotKJ560TPFVuhVC9L5hiL8VL8fODZVsqNlg/s200/PicTone-0173.jpg)
0 comments:
Post a Comment